Produk, Wisata dan Budaya RI Dipromosikan di Myanmar

By Admin

nusakini.com--Kreasi kain batik dan songket Indonesia dengan desain kebaya dan pakaian nasional Myanmar Longji diperagakan dalam acara pembukaan Indonesian Product, Tourism and Culture (ITPC), di Junction City Mall, Yangon, 30 September – 1 Oktober 2017.  

Peragaan busana Indonesia dan Myanmar, yang diperagakan para model dari Monshine Indonesia, menggambarkan kuatnya ikatan persahabatan yang panjang kedua bangsa dalam situasi apapun. 

“Indonesia dan Myanmar senantiasa berdampingan dalam mewujudkan kemajuan perekonomian bangsanya. Batik merupakan produk Indonesia yang sangat dikenal di Myanmar dan beras produk Myanmar yang sudah lama dikenal di Indonesia. Kedua produk tersebut menjadi simbol pengikat kedua bangsa,” kata Duta Besar RI untuk Myanmar Dr. Ito Sumardi. 

Kegiatan ITPC 2017, jelas Ito, dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Myanmar ke Indonesia. Memperkenalkan produk kain batik Indonesia dengan desain atraktif termasuk untuk pakaian khas wanita Myanmar yaitu Longji. 

Program ITPC 2017 juga diharapkan meningkatkan masuknya barang Indoensia di Myanmar. Mulai produk tekstil, makanan, consumer goods, konstruksi, farmasi, apparel, kopi, hand-bag yang menjadi andalan 20 perusahaan skala kecil dan menengah Indonesia. Termasuk juga perusakaan skala besar seperti, BNI 1946, Telkom Indonesia, PT Wika, Baaramulti Group, PT. Mikata Agung Surabaya, PT Phapros dan PT Deltomed. 

Menghadiri acara ini, Walikota Yangon U Maung Maung Soe menjelaskan bahwa memahami kebiasan, kebudayaan dan kreasi bangsa lain, akan memudahkan setiap bangsa membangun kerjasama dan persahabatan. Pemahaman budaya dan alam pikiran pihak lain, akan menjauhkan dari kesalahpahaman dan pertentangan di berbagai bidang kehidupan.  

“Penyelenggaraan ITPC 2017, pada hakekatnya tidak hanya memeriahkan suasana kota Yangon, tetapi yang tidak kalah penting adalah bahwa bangsa Indonesia dan Myanmar tetap terus mampu memelihara perasahabatan dalam mengupayakan kesejahteraan bangsanya,” kata Walikota Yangon. 

Selain Walikota Yangon, hadir dalam acara pembukaan ITPC, yaitu para Duta Besar negara-negara ASEAM, Managing Director Shwe Taung group Daw Sandar Htun, CEO Japfa Comfee dan Mark Gerald Eman. 

Acara pengguntingan pita sebagai tanda pembukaan IPTC 2017, dilakukan oleh Dubes RI, Dr. Ito Sumardi, Daw Sandar Htun; Walikota Yango, U Maung Maung Soe, dan CEO Japfa Comfeed, Mark Gerald Emban.  

Untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia, ditampilkan tarian tradisional Enggang Exotica Borneo dari Komunitas Seni Tari Taman Mini serta tari kreasi baru, yaitu Tari Asmarandana dan Dewa Ruci dari Kelompok Pragina Gong.

Acara IPTC juga mengetengahkan penyanyi dan Miss Myanmar 2014, Wine Lay, untuk semakin mendekatkan publik Indonesia maupun Myanmar. ITPC 2017, dijadikan ajang kerjasama budaya, pariwisata dan pengenalan produk. 

Perusahaan Indonesia yang telah mendukung program ITPC, diantaranya Baramulti Group; Batik Aruni; Batik Hata Batik Niwasana; Coreta Indonesia Bag; CV Elim; Damiten; Dayak handicraft; Enggar Collection; Erisa Batik and Jewelry; Etty Nafis Tenun; Marisa Butik; Faril’s Collection; FNG and Parfume Indonesia; Hitara; Kadatuan Coffee; Koperasi Petani Kopi Mekar Tani; Nanunisa Collection; PT Pismatex Industry; PT Powerindo Prima Perkasa; PT Sekawan Karsa Mulia; PT Santori Agrindo; PT Paphros; Radhita Collection; Royal Millenium Company Ltd.; Sendy Leather; Estu Fashion Bag; dan UD Utami. (p/ab)